SEMINAR NASIONAL DAN SPOT SHARING

Panitia Seminar Nasional dan Spot Sharing

       Bertempat di Aula UTD PMI Kota Semarang, Pengurus ITTDI Wilayah Jawa Tengah yang sebagian besar adalah Pegawai dilingkungan UTD PMI Kota Semarang menyelenggarakan seminar nasional dengan thema Reaksi Transfusi Darah dan Penanganannya Sabtu 29 Oktober 2016.  Seminar dihadiri lebih dari 400 peserta, yang terdiri dari anggota Organisasi Profesi Ikatan Teknisi Transfusi Darah, dari 2.161 anggota yang tersebar di seluruh Bank Darah Rumah Sakit dan UTD PMI se Indonesia.


Nara sumber Spot Sharing

           Asrori, SE. SKM, selaku Ketua ITTDI menyatakan bahwa Organisasi ITTDI memang belum lama usianya, dalam sejaan perjalanannya Tenaga Teknisi Traansfusi Darah dahulu bernama Pra-ATD di tahun 1969, kemudian menjadi ATD (Asisten Transfusi Darah) hingga tahun 1993 dengan organisasi yang memayunginya bernama IATDI. Oleh karena tuntutan profesionalisme pekerjaan, ATD yang hanya menempuh waktu belajar 6 bulan menjadi Diploma 1 dengan masa belajar 1 (satu) tahun.
        Maka sejak 1994 hingga 2008, namanya menjadi PTTD dengan organisasi yang memayunginya IPTTDI. Meski organisasi yang memayungi Tenaga teknisi Transfusi Darah ini sudah dibentuk sejak tahun 1969 namun baru resmi berkekuatan Hukum melalui Akta Notaris No. 3 tanggal 07 September 2009. dan setelah melalui proses dan berkekuatan hukum namanya menjadi ITTDI atau Ikatan Teknisi Transfusi Darah yang terdaftar di Kementran Hukum dan HAM (KEMENKUMHAM) No. AHU-0072847.AH.01.07 tahun 2016.
       sebagai pekerja yang profesionalisme di bidang pelayanan darah, ITTDI mempunyai Visi ke depan, “menjadi organisasi profesi yang menampung aspirasi anggota, mengembangkan profesi dalam peningkatan karier menuju pelayanan kompeten dan profesional” diharapkan dengan memantabkan diri menjadi tenaga yang berkompeten, maka semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya harus dilaksanakan secara profesioanal, terarah, sesuai standar prosedur dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.


Ketua ITTDI Jawa Tengah Asrori, SE. SKM. Menyampaikan Materi 
Tentang Kompetensi TTDI 

Bendahara ITTDI Jawa Tengah Subekti, SKM, Menyampaika materi 
Tentang Quality Control

Sekretaris ITTDI Jawa Tengah Dessy, APTTD. Menyampaikan materi tentang 
Pengolahan Komponen Darah

Bapak Sumoko, SKM. Mkes. menyampaikan materi
tentang Perawatan Alat


dr. Julia menyampaika materi tentang 
Reaksi Transfusi Darah serta penangananya

         Materi utama seminar disampaikan oleh Dr. Julia Setyati, Sp.DT(P), spesialisasi Dokter Transfusi Perintis, secara garis besar Reaksi Transfusi Darah sangat merugikan bagi pasien. Jika tujuan transfusi untuk meningkatkan oksigenasi jaringan dan menghentikan perdarahan wajib dikerjakan, pemberian drah yang tepat, untuk pasien yang tepat dan pada waktu yang tepat pula. Reaksi Transfusi yang paling berbahaya adalah disebabkan oleh antibodi oleh darah yang ditransfusikan yang berbeda golongan darahnya. Maka yang harus diwaspadai adalah, menghindari kesalahan teknis dalam pengambilan darah dan melakukan pemeriksaan pretransfusi atau monitoring selama transfusi darah sesuai prosedur.
     Reaksi Transfusi dapat dicegah dengan mempersiapkan darah sesuai prosedur, melakukan desinfeksi kulit saat pesiapan pengambilan darah, teknik sterilitas saat pemprosesan pembuatan komponen darah untuk mengurangi kontaminasi bakteri, membungkus darah FFP saat akan dicairkan, tidka membiarkan darah dalam suhu kamar terlalu lama dan memeriksa warna darah sebelum dikeluarkan, selain seminar, peserta juga diajak spot sharing tentang permasalahan yang umum dan sering terjadi di lingkungan kerja, diantaranya kepastian hukum sebagai pekerja yang besar atau kecil tetap saja aberpengaruh kepada kualitas kinerja, memperhatikan secara rutin, berkala dan tercatat kalibrasi semua alat yang dipergunakan utuk bekerja, jangan samapai ukurannya berubah dan ujung-ujungnya pasien penerima darah yang dirugikan, mengerjakan pengolahan produk darah komponen sesuai standar dan tersteril dan terakhir uji mutu tetap harus dilaksanakan terhadap semua produk darah yang dihasilkan.
      Outputnya, pekerja teknisi transfusi darah yang tergabung di dalam organisasi profesi ITTDI merasa aman dan nyaman karena dijamin kepastian hukum untuk mendapatkan penghasilan sehingga tetap tenang dan profesional dalam melaksanakan pekerjaannya, sesuai standar, terukur dan berkualitas dalam memberikan darah yang terjamin kualitasnya.

Share on Google Plus

About ITTDI JAWA TENGAH

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar